Spiritual Doa 26 July 2025

Doa Bulan Shafar yang Bikin Hati Tenang

Doa Bulan Shafar yang Bikin Hati Tenang
Bagikan:

Kabar gembira nih buat yang masih bingung kapan mulainya bulan Shafar 1447 H. LF PBNU udah resmi umumin kalau kemarin malam (25/7/2025) kita udah masuk bulan kedua dalam kalender Hijriah ini.

Nah, berbeda sama bulan-bulan lain yang sering jadi spotlight—kayak Ramadan atau Dzul Hijjah—bulan Shafar ini punya cerita tersendiri. Ada yang bilang bulan sial, ada yang bilang biasa aja. Tapi yang pasti, Islam punya guideline lengkap buat menyambut setiap pergantian bulan, termasuk Shafar.

Dan ternyata, ada doa khusus yang bisa jadi tameng spiritual kita selama sebulan ke depan.

Kenapa Harus Ada Doa Khusus?

Mungkin ada yang mikir, “Kan udah ada doa harian, ngapain ribet-ribet sama doa bulanan?” Well, Islam itu detail banget dalam mengatur spiritual routine kita. Setiap momen punya doa dan wirid tersendiri.

Konsepnya simpel: life is unpredictable, dan kita butuh perlindungan spiritual yang comprehensive. Makanya ada doa untuk bangun tidur, doa sebelum makan, doa naik kendaraan, bahkan doa masuk WC. Nah, doa bulanan ini fungsinya kayak monthly subscription protection plan versi spiritual.

Habib Abu Bakar Al-‘Adni dalam kitabnya “Mandzûmah Syarhil Atsar fî Mâ Warada ‘an Syahris Shafar” compile berbagai doa dan amalan yang relevan dengan bulan Shafar. Dan seriously, bacaannya bikin merinding karena dalem banget maknanya.

Ini dia doa lengkapnya yang dikutip dari kitab tersebut dan ditulis ulang oleh Ustadz Amien Nurhakim:

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ، وَصَلَّى اللهُ تَعَالَى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ، أَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شَرِّ هٰذَا الزَّمَانِ وَأَهْلِهِ، وَأَسْأَلُكَ بِجَلَالِكَ وَجَلَالِ وَجْهِكَ وَكَمَالِ جَلَالِ قُدْسِكَ أَنْ تُجِيْرَنِيْ وَوَالِدَيَّ وَأَوْلَادِيْ وَأَهْلِيْ وَأَحْبَابِيْ وَمَا تُحِيْطُهُ شَفَقَةُ قَلْبِيْ مِنْ شَرِّ هٰذِهِ السَّنَةِ، وَقِنِيْ شَرَّ مَا قَضَيْتَ فِيْهَا، وَاصْرِفْ عَنِّيْ شَرَّ شَهْرِ صَفَرَ، يَا كَرِيْمَ النَّظَرِ، وَاخْتِمْ لِيْ فِيْ هٰذَا الشَّهْرِ وَالدَّهْرِ بِالسَّلَامَةِ وَالْعَافِيَةِ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَأَوْلَادِيْ وَلِأَهْلِيْ وَمَا تَحُوْطُهُ شَفَقَةُ قَلْبِيْ وَجَمِيْعِ الْمُسْلِمِيْنَ. وَصَلَّى اللهُ تَعَالَى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
Bismilahirrahmanirrahim, wa shallallahu ta'âla 'ala sayyidina Muhammadin wa 'ala âlihi wa shahbihi ajma'în. A'ûdzu billahi min syarri hadzaz zaman wa ahlihi, wa as`aluka bi jalâlika wa jalâli wajhika wa kamâli jalâli qudsika an tujîrani wa walidayya wa ahlî wa ahbâbi wa mâ tuhîthuhu syafaqatu qalbi min syarri hadzas sanati, wa qini syarra mâ qhaddaita fîha, washrif 'anni syarra syahri shafar, yâ Karîman nazhar, wakhtim lî fî hâdzas syahri wad dahri bis salamati wal 'afiyati lî wa liwâdayya wa aulâdi wa li ahli wa mâ tahûthuhu syafaqatu qalbi wa jamî'il muslimîn, wa shallallahu ta'âla 'ala sayyidina Muhammadin wa 'alâ âli wa shahbihi wa sallam.

Lanjutannya:

اَللّٰهُمَّ إِنَّا نَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ هٰذَا الشَّهْرِ، وَمِنْ كُلِّ شِدَّةٍ وَبَلَاءٍ وبَلِيَّةٍ قَدَّرْتَهَا فِيْهِ يَا دَهْرَ، يَا مَالِكَ الدُّنْيَا وَالْاٰخِرَةِ، يَا عَالِمًا بِمَا كَانَ وَمَا يَكُوْنُ، وَمَنْ إِذَا أَرَادَ شَيْئًا قَالَ لَهُ: (كُنْ فَيَكُوْنُ) يَا أَزَلِيُّ يَا أَبَدِيُّ يَا مُبْدِئُ يَا مُعِيْدُ يَاذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ، يَاذَا الْعَرْشِ الْمَجِيْدِ أَنْتَ تَفْعَلُ مَا تُرِيْدُ
Allahumma innâ na'udzubika min syarri hadzas syahri, wa min kulli syiddatin wa balâin wa baliyyatin qaddartahâ fîhi yâ dahru, ya mâlikad dunya wal akhirat, ya 'âliman bima kâna wa mâ yakûnu, wa man idzâ arâda syai`an qâla lahu: (kun fayakûn) yâ azaliyyu ya abadiyyu ya mubdi-u ya mu'id ya dzal jalâli wal ikrâm, ya dzal 'arsyil majîd anta taf'alu mâ turîd.

Dan penutupnya:

اَللّٰهُمَّ احْرِسْ بِعَيْنِكَ أَنْفُسَنَا وَأَهْلَنَا وَأَمْوَالَنَا وَوَالِدِيْنَا وَدِيْنَنَا وَدُنْيَانَا الَّتِيْ ابْتَلَيْتَنَا بِصُحْبَتِهَا، بِبَرَكَةِ الْأَبْرَارِ وَالْأخْيَارِ، وَبِرَحْمَتِكَ يَاعَزِيْزُ يَاغَفَّارُ، يَاكَرِيْمُ يَاسَتَّارُ يَاأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ اَللّٰهُمَّ يَا شَدِيْدَ الْقُوَى، وَيَا شَدِيْدَ الْمِحَنِ، يَا عَزِيْزُ ذَلَّتْ لِعِزَّتِكَ جَمِيْعُ خَلْقِكَ، اِكْفِنِيْ مِنْ جَمِيْعِ خَلْقِكَ، يَا مُحْسِنُ يَا مُجْمِلُ يَا مُتَفَضِّلُ يَا مُنْعِمُ يَا مُتَكَرِّمُ، يَا مَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ اِرْحَمْنَا اللّٰهُمَّ بِرَحْمَتِكَ يَاأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ، وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ أَجْمَعِيْنَ
Allahummahris bi 'ainka anfusana wa ahlana wa amwalana wa wâlidina wa dînana wa dunyânal latî ibtalaina bi suhbatiha, bi barakatil abrâri wal akhyâri, wa birahmatika ya 'azîzu yâ ghaffâru, yâ karîmu yâ sattâru yâ arhamar râhimin. Allahuma yâ syadîdal qawiyyi wa yâ syadidal mihani, yâ 'azîzu dzallat li'izzatika jamîu khalkika, ikfîni min jami'i khalkika, yâ Muhsinu yâ Mujmilu yâ Mutafaddhil, yâ Mun'im, ya Mutakarrim, yâ man lâ ilaha illa Anta, irhamnâ allahumma bi rahmatika yâ arhamar rahimîn. Wa shallallahu ta'âla 'ala sayyidina Muhammadin wa 'ala âlihi wa shahbihi ajma'în.

Artinya: “Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Semoga Allah selalu memberi rahmat kepada Tuan kami, Muhammad SAW dan keluarganya serta sahabatnya semuanya. Aku berlindung dari keburukan zaman ini dan orang-orang yang memiliki keburukan itu, dan aku memohon dengan wasilah keagungan-Mu dan keagungan keridhaan-Mu serta keagungan kesucian-Mu, supaya Engkau melindungiku, kedua orang tuaku, keluargaku, orang-orang yang aku cintai dan sesuatu yang diliputi kasih sayangku, dari keburukan tahun ini, dan cegahlah aku dari keburukan yang telah Engkau tetapkan di dalamnya. Palingkanlah dariku keburukan di bulan Safar, wahai Dzat Yang Memiliki Pandangan Yang Mulia. Akhirilah aku di bulan ini, di waktu ini dengan keselamatan dan sejahtera bagi kedua orang tuaku, anak-anakku, keluargaku, dan sesuatu yang diliputi kasih sayangku seluruhnya. Semoga Allah selalu memberi rahmat dan keselamatan kepada tuan kami Muhammad SAW, dan keluarganya serta sahabatnya. Ya Allah, sesungguhnya kami berlindung kepada-Mu dari keburukan bulan ini, dan dari segala kesukaran, bencana dan cobaan yang telah Engkau takdirkan di dalamnya, wahai Ad-Dahr (Allah), wahai sang pemilik dunia dan akhirat, wahai Zat Yang Maha mengetahui sesuatu yang telah terjadi dan yang akan terjadi, wahai Zat yang apabila menghendaki sesuatu mengucapkan: Kun fayakun, Wahai yang Zat yang tidak terikat waktu, wahai Zat yang abadi, wahai Zat yang menciptakan segala sesuatu, wahai Zat yang mengembalikan segala sesuatu, wahai Zat pemilik keagungan dan kemuliaan, wahai Zat pemilik ‘Arsyi yang mulia, Kau maha melakukan apa yang Kaukehendaki. Ya Allah jagalah diri kami dengan pandangan-Mu, dan keluarga kami, harta kami, orang tua kami, agama kami, dunia yang kami dicoba untuk menghadapinya, dengan wasilah keberkahan orang-orang yang baik dan pilihan, dan dengan kasih sayang-Mu wahai yang maha perkasa, maha pengampun, maha mulia, maha menutup aib, duhai yang paling maha penyayang di antara para penyayang Wahai Allah, wahai Zat yang sungguh amat kuat, Zat yang cobaannya sangat berat, wahai yang maha perkasa, yang mana seluruh mahlukNya tunduk karena keperkasaan-Mu, jagalah aku dari semua mahluk-Mu, wahai yang maha memperbagus, yang maha memperindah, yang maha memberikan keutamaan, yang maha memberikan kemuliaan, Yang Siapa tiada tuhan kecuali Engkau, kasih sayangilah kami dengan rahmat-Mu wahai Zat paling penyayang di antara para penyayang. Semoga Allah selalu memberi rahmat dan kepada tuan kami Muhammad SAW, dan keluarganya serta sahabatnya semua.”

Breakdown Makna yang Bikin Hati Adem

Kalau diperhatiin, doa ini strukturnya rapi banget. Dimulai dengan basmalah dan shalawat, lanjut dengan permintaan perlindungan, terus diakhiri dengan pujian kepada Allah dan shalawat lagi.

Yang menarik, ada beberapa poin spesifik yang diminta:

Perlindungan menyeluruh - nggak cuma buat diri sendiri, tapi juga orang tua, anak, keluarga, dan bahkan “sesuatu yang diliputi kasih sayang hati kita”. Ini inclusive banget, bisa ngecover temen, tetangga, atau siapapun yang kita sayangi.

Protection dari takdir buruk - doa ini acknowledge bahwa Allah udah menetapkan berbagai kejadian dalam hidup kita, tapi kita tetap boleh meminta supaya dijauhkan dari yang buruk-buruk.

Permintaan keselamatan dunia akhirat - nggak cuma fokus ke urusan duniawi, tapi juga spiritual journey kita.

Pengakuan terhadap kekuasaan Allah - bagian “kun fayakun” itu remind kita bahwa Allah bisa ngubah keadaan secepat kilat kalau Dia mau.

Kapan dan Gimana Cara Baca Doanya?

Nah, ini yang sering jadi pertanyaan. Sebenernya nggak ada aturan baku kapan harus baca doa ini. Tapi berdasarkan tradisi pesantren dan pengalaman para kyai, biasanya dibaca:

  • Malam pertama masuk bulan Shafar (kemarin malam pas)
  • Setiap malam Jumat di bulan Shafar
  • Setiap habis shalat wajib selama bulan Shafar
  • Waktu sahur di bulan Shafar (kalau lagi puasa sunnah)

Yang penting, baca dengan khusyuk dan paham artinya. Nggak perlu terburu-buru atau asal bunyi aja. Better baca pelan-pelan tapi ngeresep ke hati.

Shafar Bukan Bulan Sial, Tapi Bulan Ujian

Ada mitos yang beredar kalau bulan Shafar itu bulan sial atau bulan penuh musibah. Padahal Rasulullah SAW udah jelas-jelas bantah anggapan kayak gini.

Rasulullah saw pun menegaskan dirinya menolak anggapan tersebut. Penolakannya itu dinyatakan dalam sebuah haditsnya yang diriwayatkan Imam Bukhari sebagai berikut:

لَا عَدْوَى وَلَا طِيَرَةَ وَلَا هَامَةَ وَلَا صَفَرَ، وَفِرَّ مِنَ الْمَجْذُومِ كَمَا تَفِرُّ مِنَ الْأَسَدِ

Artinya:
“Tidak ada wabah (yang menyebar dengan sendirinya tanpa kehendak Allah), tidak pula tanda kesialan, tidak (pula) burung (tanda kesialan), dan juga tidak ada (kesialan) pada bulan Safar. Menghindarlah dari penyakit judzam sebagaimana engkau menghindar dari singa.”
(HR al-Bukhari)

Jadi basically, setiap bulan itu sama aja di mata Allah. Yang bedain adalah kadar ketakwaan dan persiapan spiritual kita dalam menghadapi ujian hidup.

Bulan Shafar memang historically punya beberapa peristiwa berat dalam sejarah Islam. Makanya orang-orang jadi lebih aware dan extra hati-hati. Tapi ini bukan berarti bulannya yang bermasalah, melainkan kita yang perlu lebih siap mental dan spiritual.

Tips Praktis Ngjalanin Bulan Shafar

Selain rajin baca doa di atas, ada beberapa amalan tambahan yang bisa boost spiritual energy kita selama sebulan ke depan:

Perbanyak istighfar - especially yang punya track record sering melanggar aturan (siapa yang nggak?). Istighfar itu kayak spiritual detox yang bikin hati jadi lebih clean.

Shalat tahajud - even kalau cuma dua rakaat, effort untuk bangun malam itu udah powerful banget dalam memperkuat koneksi sama Allah.

Sedekah rutin - nggak perlu nominal gede. Yang penting konsisten. Sedekah itu proven bisa menolak bala dan menarik berkah.

Baca Al-Qur’an lebih banyak - minimal satu halaman setiap hari. Al-Qur’an itu kayak spiritual vitamin yang bikin imun rohani kita kuat.

Jaga lisan - avoid gosip, ghibah, atau ngomong yang nggak perlu. Bulan Shafar ini momentum yang tepat buat detox verbal.

Doa Ini Bukan Jimat, Tapi Ikhtiar

Yang perlu diinget, doa ini bukan jimat atau mantra yang otomatis bikin hidup kita problem-free. Islam mengajarkan keseimbangan antara doa (tawakkal) dan usaha (ikhtiar).

Jadi sambil rutin baca doa bulan Shafar, kita tetap harus:

  • Jaga kesehatan dengan pola hidup sehat
  • Hati-hati berkendara dan patuhi traffic rules
  • Kelola keuangan dengan bijak
  • Maintain relationship dengan keluarga dan teman
  • Keep learning dan upgrade skill
  • Stay positive dalam menghadapi challenge

Doa itu kayak umbrella spiritual yang ngelindungin kita dari hujan cobaan. Tapi kita tetap harus jalan hati-hati supaya nggak kepleset di jalan yang licin.

Sharing is Caring, Doa Juga Caring

Yang keren dari doa bulan Shafar ini adalah inclusivity-nya. Nggak cuma minta perlindungan buat diri sendiri, tapi juga untuk semua orang yang kita sayang, bahkan untuk seluruh kaum Muslim.

Ini reflect ajaran Islam yang emphasize community dan brotherhood. Kebaikan spiritual itu nggak boleh egois. Kalau kita minta berkah, doain juga orang lain dapet berkah yang sama.

Makanya, jangan lupa share doa ini ke keluarga, teman, atau komunitas kita. Biar mereka juga dapet spiritual protection yang sama selama bulan Shafar ini.

Dan yang paling penting, jangan lupa apply prinsip-prinsip dalam doa ini ke kehidupan sehari-hari. Kalau kita minta perlindungan dari keburukan, berarti kita juga harus berusaha nggak jadi sumber keburukan buat orang lain.

Semoga bulan Shafar 1447 H ini jadi bulan yang penuh berkah dan perlindungan untuk kita semua. Aamiin!